Harianjogja.com, SLEMAN – Dibatalkannya cabang
olahraga taekwondo dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas)
mendapat kritik dari pelatih taekwondo Vincentius Yoyok Suryadi.
Pemegang Dan VII itu menilai keputusan penghapusan cabang taekwondo di
Pomnas keluar dari semangat pembinaan atlet.
Kepada Harian Jogja beberapa waktu lalu, Yoyok mengaku
kecewa dengan keputusan dibatalkannya cabang olahraga beladiri asal
Korea itu dalam agenda pelaksanaan Pomnas. Menurutnya alasan pembatalan
karena teknis peraturan pertandingan tidak masuk akal.
Yoyok menegaskan, permasalahan peraturan dan teknis pertandingan
sebenarnya tidak layak menjadi alasan karena dapat diperbincangkan.
Selain itu ditiadakannya cabang taekwondo juga mengurangi kesempatan
atlet-atlet taekwondo dari kalangan mahasiswa untuk mengasah pengalaman
bertanding. Padahal pembinaan atlet-atlet muda taekwondo semestinya
menjadi prioritas utama dalam ajang olahraga.
“Peraturan dan teknis mestinya tidak jadi permasalahaan, itu kan bisa
dibicarakan. Yang jadi masalah karena pembatalan ini kita jadi
kehialngan tempat untuk melakukan pembinaan atlet terutama dalam
memberikan pengalaman bertanding,” ujarnya, Selasa (2/7/2013).
Keputusan ditiadakannya cabor taekwondo diambil Badan Pembina
Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomni) dalam rapat kerja nasional yang
digelar diYogyakarta 4-5 Juni 2013 lalu. Meski taekwondo batal
dipertandingkan, tetapi 15 cabang olahraga lainnya tetap akan digelar
dalam Pomnas ke 13 di DIY 25 November-1 Desember 2013 mendatang.
Sumber : www.harianjogja.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih Atas komentar yang anda berikan kepada kami.